Satu-satunya kebijaksanaan sejati adalah
mengetahui bahwa Anda tidak mengetahui apa-apa.
-
Socrates (469 SM – 399 SM)-
Apa yang
terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata filsafat?
Apakah filsafat
dan Islam bertentangan?
Pasti mikirnya
tentang hal-hal yang berat lah, tuhan lah, agama lah, sesat lah dan lain-lain. Padahal
Filsafat tak melulu membahas hal itu. Justru, filsafat itu adalah induk segala
ilmu, semua ilmu berawal dari filsafat. Bahkan Nabi-nabi terdahulu pun
berfilsafat. Gak percaya? Simak uraian berikut yah!
Mengenai
tentang objek kajian filsafat yang terdiri dari objek material dan objek
formal, dapat disimpulkan bahwa objek material filsafat adalah sesuatu yang
ada, baik itu kenyataan, pikiran maupun kemungkinan. Lalu objek formal filsafat
adalah pengkhususan dalam mengkaji atau meneliti objek materialnya. Seperti
contoh objek materialnya adalah Tuhan, Lalu mencari atau meneliti tentang
keberadaan tuhan adalah objek formalnya. Lalu bagaimana dengan sebuah hadis
yang mengatakan, "Tafakkaru fi kholqillah wala Tafakkaru fi
dzatillah"...?? Yang berarti "berfikirlah (tafakurlah) makhluk
Allah dan jangan bertafakur tentang dzatnya Allah..?? Apakah Berarti
filsafat dengan agama itu bertentangan..??
Kalau menurut
saya tidak bertentangan sama sekali, justru hadis tersebut menurut saya adalah
cara atau jalan untuk menuju filsafat yang mengkaji tentang tuhan itu sendiri.
Mengapa
saya bisa menyimpulkan seperti itu..??
1.
Alasan yang pertama adalah karena statement atau pernyataan dalam filsafat itu
sndri bahwa yg dikaji adalah KEBERADAAN tuhan, bukan Dzat-Nya, karena sampai
saat ini belum ada suatu ilmu yg dapat menggambarkan atau menunjukkan wujud
tuhan, itu karena ilmu tentang-Nya hanya sdikit yang Dia turunkan kepada
manusia... jadi maqolah tersebut sma sekali tidak menyalahi atau bertentangan
dengan kajian filsafat tentang Tuhan.
2.
Alasan Mengapa saya mengatakan bahwa maqolah tersebut justru adalah filsafat,
karena dari susunan kalimatnya, dikatakan bahwa "Tafakkaru fi
kholqillah.." yang artinya adalah kita diperintah untuk bertafakur tentang
makhluk Allah. Nah apabila kita bertafakur tentang makhluk Allah dengan hati yg
bersih, penghayatan yang dalam maka akan timbul pertanyaan dalam hati
"siapa yg menciptakan semua hal yang indah ini??" Seperti pertanyyaan
Nabi Ibrahim AS ketika mencari tuhannya, bukankah pemikiran tersebut
muncul karena bertafakur tentang makhluk-Nya..?? Buktinya lagi adalah Parminedes
yang mengatakan bahwa ada "Yang maha Kuasa di alam ini" bukankah itu
hasil dari tafkurnya kepada alam..?? Yg sampai saat ini pemikiran Parminedes
tersebut diteruskan oleh muridnya Socrates dan kemudian oleh Aristoteles.
Padahal pada saat itu agama Islam blm ada karena pada waktu itu adalah masa fathroh
(kekosongan).
Maka
dapat disimpulkan bahwa jangan dulu lah tafakur dzatnya Allah, tafakurilah saja
makhluk2 Nya Allah di dunia ini, dengan bertafakur kepada makhluknya kita dapat
mngetahui bahwa ada yg menciptakan alam ini.
Hadis
ini sama sekali tidak bertentangan, justru hadis ini adalah cara untuk dapat menemukan
bukti keberadaan Tuhan.
Karena
filsafat sendri yg scara bahasa berarti "cinta kebijaksanaan", maka
saya berpendapat bahwa filsafat secara istilah adalah mencari kebenaran dengan
sebijak-bijaknya....
Maka
carilah kebenaran itu dengan sebijak-bijaknya.
Salam
People Power
Good
BalasHapus